Gunung berapai Taal yang berada di dekat Ibukota Filiphina, Manila Meletus, Minggu (12/1). Lava dan kolom abu, disertai dengan kilatan petir, terlihat dari gunung yang berlokasi disebelah selatan Manila itu.
Aktivitas itu terjadi karena Filiphina berada di Cinci Api Pasifik, lempeng tektonik aktif yang berada dibumi.
Erupsi Gunung Taal dimulai dengan luncuran uap dan batu yang bersuhu sangat panas, demikian laporan Institut Vulkanologi dan Seismologi Filiphina (Phivolcs).
Pemerintah mengumumkan menaikan level peringatan ke tingkat tertinggi kedua, dengan "letusan dashyat" bakal terjadi dalam hitungan jam hingga hari.
ketua Phivolcs, Renato Solidum mengatakan, aktivitas terbaru Gunung Taal yang meletus adalah muncul nya lava.
Namun, dia menuturkan tidak bisa memprediksikan apakah gunung yang berlokasi di Provinsi Batangas tersebut bakal mempertahankan aktivitasnya.
Seismologi Filiphina menjelaskan, mereka mencatat magma bergerak menuju gunung yang terakhir kali meletus pada 1977 silam itu.
Erupsi itu menghamburkan abu, dengan yang terbesar berdiameter 6,4 sentimeter, lebih besar dari bola golf, disekitar danau.
Terakhir kali negara pimpinan Rodrigo Duterte diguncang erupsi adalah letusan Gunung Mayon yang terjadi 2017 lalu.
Saat itu. puluhan ribu orang harus mengungsi setelah gunung tersebut memuntahkan berton-ton abu, batu, hingga lava.
Sementara letusan terhebat terakhir adalah Gunung Pinatubo 1991 silam, di mana sekitar 800 orang dilaporkan tewas.
Akibatnya, sebanyak 10.000 penduduk dari pulau yang dekat lokasi gunung berapi tersebut dan kota-kota beresiko tinggi lainnya sedang dievakuasi, dengan sekitar 6.000 sudah keluar dari zona bahaya pada Ahad malam, menurut Dewan Manajemen dan Pengurangan Resiko Bencana Nasional Filiphina.
Gunung Taal Merupakan salah satu gunung berapi aktif terkecil di dunia, berada di tengah danau sekitar 70 kilometer selatan dari pusat ibu kota Filiphina, Manila. Gunung berapi dan lokasi sekitarnya adalah tempat liburan akhir pekan yang populer dari Manila.
Abu yang beterbangan memaksa pembatalan 172 penerbangan masuk dan keluar dari bandara internasional pada hari Ahad. General Manager Ed Monreal mengatakan penerbangan juga akan ditunda pada hari senin (13/1) karena ada abu di landasan.
Kantor Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan untuk tidak melakukan aktivitas pekerjaan pemerintah ibukota dan meliburkan sementara sekolah di Manila dan daerah lain yang terkena dampak abu. Pemerintah menyarankan perusahaan swasta untuk mengikutinya.
