Senin, 20 Januari 2020
Ada Pohon Bisa Menangis Di Jember, Jawa Timur
Kejadian pohon menangis yang menghebohkan warga Dusun Krajan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger. Polisi pun sempat mendatangi lokasi untuk mementau kondisi dan memeriksa lokasi sekitar pohon akasia tersebut.
Pro dan kontra terjadi terkait adanya pohon menangis di Jember. Ada yang percaya, tapi ada juga yang meyakini itu hanya ilusi. Pihak keluarga pemilik lahan memastikan bahwa pohon yang berada di Dusun Krajan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger itu memang bisa mengeluarkan suara. Bahkan mirip dengan orang menangis.
"Awal nya saya juga tidak percaya. Masa sih ada pohon yang bisa mengeluarkan suara, apalagi suara seperti orang menangis. Meskipun saat itu sudah banyak orang berbondong-bondong datang,"ucap salah satu keluarga pemilik lahan, Mawardi.
Namun keraguan Mawardi akhirnya terjawab. Dia yang mencoba untuk membutikan, mendengar sendiri bahwa pohon yang lokasinya ada di belakang rumah itu memang bisa mengeluarkan suara.
Sekitar jam 2 siang, saya datangi ternyata dari jarak 10 cm dari pohon terserbut, saya mendengar langsung,"kenangnya.
Belum puas, keesokan harinya Mawardi mencoba kembali mendatangi pohon akasia itu. Kali ini pun dia berhasil mendengar suara dari batang pohon berdiameter sekitar 50cm dengan tinggi 20 meter itu.
Ada sekitar enam petugas dari Polsek Puger yang datang kata salah satu anggota keluarga pemilik lahan. Begitu tiba dilokasi, petugas langsung melakukan pemeriksaan di sejumlah tempat. Terutama sekitar lokasi tumbuhnyaa pohon.
"seperti kandang sapi dan kandang ayam yang posisinya memang dekat dengan pohon."kata Mawardi salah satu anggota keluarga. Dia mendugga, pemeriksaan dilalukan kepolisian untuk memastikan tidak ada rekayasa seolah pohon dibelakang rumahnya itu mengeluarkan suara. Mawardi pun bisa memaklumi apa yang dilakukan petugas kepolisian ini.
"Itu memang tugas polisi. Bagi kami tidak ada persoalan, sebab memang tidak ada rekayasa," ujar Mawardi.
Bahkan untuk meyakinkan bahwa tidak ada rekayasa, pihak pemilik lahan tidak menarik uang sepeserpun terhadap pengunjung yang datang. Meski sekadar uang parkir motor yang berjajar di halaman rumah.
"Sampai saat ini tetap kita gratiskan. Tidak ada penarikan apa pun. Bahkan ada yang usulkan akan menaruh kotak amal, kita tidak mau. Kita tidak ingin dicuragai pohon menangis ini hanya mengada-ada sebagai sarana mencari uang," kata Mawardi.
Media Korea Utara Klaim Wabah Covid-19 Berawal dari Warga Menyentuh Benda Alien
Yurika999 - Wabah Covid di Korea Utara muncul setelah warga menyentuh "benda alien" yang jatuh dekat perbatasan Korea Selatan, kl...
-
Pemandangan berbeda tersaji di Arab Saudi bagian barat laut pada beberapa terakhir. Wilayah Semenanjung Arab yang lazim dikenal sebagai ...
-
Yurika999 - Wabah Covid di Korea Utara muncul setelah warga menyentuh "benda alien" yang jatuh dekat perbatasan Korea Selatan, kl...
-
Yurika999 -- Berita terbaru penyebaran Virus Corona sudah menyebar ke 91 negara dan total global orang yang terinfeksi Virus ini sudah m...
